» Home » »Mengatasi Gangguan Tidur Anak

Mengatasi Gangguan Tidur Anak

Mengatasi Gangguan Tidur Anak. RASANYA bosan dan terkadang gemas melihat anak bangun di malam hari dan masuk ke kamar Anda. Di samping tidur terganggu, Anda pun harus menidurkannya kembali. Alhasil, waktu tidur pun berkurang. Apa solusinya?

Tanti seakan tidak pernah pulas tidur di malam hari. Putrinya, Mirel, yang masih berumur lima tahun kerap masuk ke kamarnya dan meminta tidur di samping dirinya. Ada saja alasan yang dikemukakan putri semata wayangnya tersebut. Terkadang dia mengatakan takut tidur sendiri. Di lain waktu dia mengompol. Terpaksa Tanti menidurkan Mirel kembali ke kamarnya dan meyakinkan dirinya tidak ada yang perlu ditakuti.

“Padahal, paginya saya harus kerja sampai sore. Rasanya lelah dan pergi ke kantor selalu dalam keadaan mengantuk,” beber Tanti. Sudah sering Tanti mengatakan hal ini kepada Mirel, tapi tetap saja dia selalu terbangun dan mengganggu Tanti di malam hari. Kadang minta dibuatkan susu atau malah dibacakan cerita.

Rupanya Tanti tidak sendirian. Ibu-ibu lain pun banyak mengeluhkan hal yang sama tentang anak mereka. Tidak sedikit anak-anak di usia prasekolah bahkan sudah sekolah sekalipun, yang masih meminta tidur dengan orang tuanya. Menurut National Sleep Foundation (NSF) di Amerika Serikat, sedikitnya 24 persen orang tua memiliki anak yang tidur bersama mereka di separuh waktu malam.

Pengalaman Karen Higdon lain lagi, agar anak kembarnya tidak menerobos masuk ke kamarnya lagi, dia merancang kamar anaknya dengan semanis mungkin. Lengkap dengan tempat tidur dengan gambar putri berikut bed cover. Awalnya putri kembarnya yang berusia empat tahun tersebut tampak antusias. Mereka mengeksplorasi kamarnya di siang hari. Namun saat hari berganti malam, mereka mengaku ketakutan terhadap monster yang ada di kamarnya dan menuju ke kamar Karen.

Saat si kembar berusia tiga tahun, Karen dan suaminya, Richard, memisahkan kamar tidur kedua anaknya. Satu di kamar orang tua dan satu lagi di kamar anak. Karen dan Richard pun menemani masing-masing putrinya. Nyatanya kebiasaan ini akhirnya menjadi rutinitas, putri mereka, Kaylee dan Gracie, malah tak bisa lepas dari kedua orang tuanya dan sangat bergantung. “Saya ingin mereka lebih mandiri,” kata Karen seperti dikutip dari webmd.com.

Menurut juru bicara NSF Jodi Mindell PhD, setidaknya ada dua alasan yang melatarbelakangi anak tidur dengan orang tua. “Yang pertama karena sudah keputusan orang tua untuk membiarkan anak tidur dengan mereka. Yang kedua, sebenarnya orang tua tidak menginginkan hal ini, tapi itu adalah jalan terbaik untuk memecahkan masalah pada jam dua dini hari dengan keadaan mengantuk,” kata wanita yang juga penulis buku “Sleeping Through the Night” ini.

Dikatakan Jodi, mengubah waktu tidur yang sudah menjadi kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Sebab, aspek biologis bukan kita yang mengatur. Sementara itu, ahli anak James McKenna PhD mengatakan, “tidak ada yang salah, baik orang tua maupun anak jika mereka tidak bisa membuat anakanak tidur hingga semalaman.”

Profesor antropologi di Universitas Notre Dame ini menambahkan, biasanya anak bermimpi buruk atau gelisah sehingga mencari orang tua mereka di malam hari.

Meski demikian, kebiasaan tersebut lama-lama juga akan mengganggu orang tua dan waktu tidur mereka. Untuk itu, orang tua harus pintar-pintar menyiasatinya. Karenanya, tip berikut bisa Anda manfaatkan.

Menurut konsultan masalah tidur anak Dana Obleman, lebih mudah untuk mengajarkan anak kecil yang baru belajar berjalan untuk tidur di kamarnya bila dia ditempatkan pada tempat tidur khusus bayi atau boks. “Sehingga dia pun tidak akan turun dari tempat tidurnya dan mencari orang tua di malam hari,” ujar wanita yang juga pengarang buku “The Sleep Sense Program” ini.

Selanjutnya, Anda pun harus menyemangatinya untuk mulai berani tidur sendiri. “Katakan begini, kamu sudah tiga tahun dan sudah berani untuk tidur sendiri, hebat bukan,” kata Jodi. Hal ini, tukas Jodi, merupakan faktor yang dapat memicunya untuk berani tidur sendiri. “Seperti mengatakan kamu jangan lagi memakai popok, tapi katakan sudah saatnya memakai pakaian dalam,” ujar Jodi lagi.

Nah jika Anda menemukan si anak tidak bisa tidur tanpa kehadiran Anda, jangan lantas Anda berbaring di sampingnya. Namun, duduklah di sisi tempat tidur hingga dia terlelap. Setelah beberapa hari, pindah posisi. Kali ini duduk di kursi, kemudian setelah beberapa hari, pindahkan kursi ke depan pintu, lalu hari selanjutnya pindahkan kursi ke lorong. Untuk mengatasi masalah ini juga bisa dilakukan dengan memberikan tempat tidur yang terpisah dengan Anda jika si kecil sewaktu-waktu datang ke kamar.

Ada beberapa orang tua yang menempatkan matras di kamarnya sebagai tempat tidur si kecil jika dia masuk ke kamar orang tuanya. “Tidur Anda setidaknya tidak terganggu atau berikan batasan waktu anak hanya boleh tidur di situ selama 15 menit, setelahnya harus balik ke kamar,” kata James.

Anda juga bisa memberikan penghargaan kepada si kecil apabila mereka berhasil mengalahkan rasa takutnya dan tidak tidur di kamar Anda. Berikan saja waktu lebih untuk bermain bersama mereka atau tidak mengapa dibelikan mainan kesukaan mereka. Jodi juga menyarankan orang tua untuk menaruh bel di gagang pintu. “Jika berbunyi di malam hari, katakan kalau ibu dengar belnya berbunyi, berarti ibu harus kembalikan kamu ke kamar,” tutur Jodi. Jodi juga mengatakan, sebelum tidur ada perlunya menemani anak sebentar dan meminta mereka memikirkan hal yang menyenangkan. Bacakan juga cerita yang menyenangkan.
Judul: Mengatasi Gangguan Tidur Anak
Rating: 100% based on 99998 ratings. 7912 user reviews.
KLIK UNTUK INFO TIPS DAN TRIK KASKUS