» Home » »Waspadai Diare Karena Rotavirus Menyerang Batita

Waspadai Diare Karena Rotavirus Menyerang Batita

Waspadai Diare Karena Rotavirus Menyerang BatitaOrangtua mana yang tak khawatir dan sedih bila melihat kondisi si kecil lemah tak berdaya. Matanya terlihat cekung, sering rewel, sedikit-sedikit diare, dan tak jarang makanan yang sudah diasup dimuntahkannya kembali.

Duh, jangan-jangan ini pertanda bayi anda terserang rotavirus. Apa itu? Apa yang harus dilakukan orangtua agar masalah si kecil segera teratasi?

Untuk anda yang penasaran ingin mengetahui apa dan bagaimana cara penanganan rotavirus, pemaparan dari dr Mulya Rahma Karyanti, MD, IBCLC, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta bisa menjawabnya.
Bisa Menyebabkan Kematian

Diare memang kerapkali “menghantui” balita, utamanya terjadi akibat adanya infeksi pada saluran pencernaan yaitu usus. Penyebabnya pun beragam, bisa karena terinfeksi bakteri, parasit, dan virus.

Rupanya, rotavirus merupakan penyebab tertinggi penyakit diare yang kerap menyerang bayi usia 6 bulan ke atas dan anak-anak di bawah usia 3 tahun.

Ancaman virus ini tak boleh dipandang sepele. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa rotavirus telah menyebabkan lematian kurang lebih 527.000 balita di seluruh dunia tiap tahunnya.
Muntah Mendadak Sampai Kejang Perut

Umumnya, gejala baru timbul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi rotavirus. Akan tetapi, pada bayi tertentu (utamanya di bawah usia 3 bulan) yang menderita infeksi rotavirus bisa saja tidak memperlihatkan gejala.

Gejala yang timbul pertama-tama adalah muntah mendadak. Sifat muntahnya spontan dan sulit dikendalikan meski dengan obat-obatan yang diminum. Bisa juga timbul demam meski tidak terlalu tinggi yang disertai kejang perut dan disusul dengan diare berair dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan anak cepat kekurangan cairan.
Kebersihan Kurang Terjaga

Rotavirus bisa menyebar utamanya akibat menelan materi yang terkontaminasi oleh virus. Hal ini bisa terjadi oleh karena minimnya kebersihan di lingkungan sekitar anda, termasuk perlengkapan makan atau minum si kecil yang tidak dicuci bersih.

Misalnya, dot bayi dan botol susu tidak dicuci bersih sehingga sisa susu masih ada dan tertinggal baik di dot maupun di botol susunya sehingga menimbulkan bau tak sedap.

Tak hanya kebersihan perlengkapan makan, kebersihan tangan si kecil pun perlu diperhatikan. Anak-anak yang tidak dibiasakan cuci tangan sebelum makan pun berisiko terinfeksi rotavirus.

Ditambah lagi, kotoran si kecil jika tidak segera dibuang dan dibersihkan berisiko menjadi sarang organisme “jahat”. Jangan heran bila ia rentan terserang virus rotavirus.
Menyebar Melalui Udara

Diare akibat rotavirus bisa ditularkan melalui fekal-oral yakni lewat kotoran (tinja) yang mengering dan kemudian menyebar melalui udara. Oleh karenanya, jika ada anak yang menderita penyakit ini dan kotorannya tidak segera dibersihkan akan berpotensi menularkan pada anak lainnya.

Penularan lainnya bisa terjadi karena menyentuh benda-benda atau menelan makanan dan minuman yang tercemar oleh rotavirus. Pasalnya, virus rotavirus rata-rata bisa hidup di luar tubuh manusia berminggu-minggu, baik di permukaan tanah dan dalam air. Sekali lagi, penyakit ini bisa menular!
Kenali Tanda Dehidrasi

Yang paling diwaspadai saat anak terserang diare adalah dehidrasi. Untuk menangani anak yang kekurangan cairan, terlebih dahulu ibu perlu mengetahui dan mengenal anak dengan kondisi dehidrasi.

Gejalanya antara lain: anak jadi rewel, kehausan, sering minta minum tetapi muntah makin menjadi karena kebanyakan cairan yang diasup, matanya jadi cekung, kulit pada daerah perut dan dahi tidak kenyal (kalau dicubit tidak kembali lagi).

Sedangkan pada kondisi dehidrasi berat, bisa ditandai dengan kesadaran anak yang menurun, kaki tangan dingin dan disertai dengan kejang.

Sudah pasti, ibu tak ingin keadaan ini memburuk, bukan? Oleh karena itu, jangan sampai si kecil dalam kondisi kehabisan cairan.
Berikan Cairan

Untuk mengatasi kekurangan cairan akibat diare yang terus “mengucur”, berikan cairan oralit atau cairan pengganti oralit seperti air putih yang ditambahkan garam seujung sendok, atau sedikit minuman isotonik atau air tajin.

Jangan lupa, susu masih bisa diberikan! Ibu tidak perlu mengurangi jumlah takarannya untuk mengasup nutrisi yang sempat hilang akibat diare dan muntah. Apabila anak muntah, tunggu dulu selama 5 – 10 menit agar anak tenang. Setelah itu, baru diberikan cairan pengganti dari sendok secara perlahan-lahan.
Gunakan Sendok

Pemberian dengan menggunakan sendok secara pelan-pelan dan sedikit demi sedikit lebih efektif dibandingkan menggunakan dot ataupun gelas. Karena lambung yang mendadak diisi cairan secara penuh tidak mampu menyerap cairan dalam jumlah banyak, justru segera dimuntahkan atau keluar lagi lewat diarenya.

Sedangkan, masa penyembuhan diare rotavirus ini bisa terjadi antara seminggu hingga 10 hari. Meski demikian, jika penanganannya terlambat akan terjadi hal yang fatal, terutama jika cairan dan elektrolitnya tidak segera diganti.

Pada prinsipnya, untuk mencegah kekurangan cairan (dehidrasi) bisa dilakukan dengan memberikan cairan oralit atau cairan pengganti oralit. Bila perlu segera periksakan ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan si kecil yang sebenarnya agar si kecil segera tertolong.

Sumber : okezone.com

Judul: Waspadai Diare Karena Rotavirus Menyerang Batita
Rating: 100% based on 99998 ratings. 7912 user reviews.
KLIK UNTUK INFO TIPS DAN TRIK KASKUS