Para perempuan yang memperoleh bantuan rok dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat itu umumnya mereka yang terjaring dalam razia WH di sejumlah lokasi, antara lain RSUD Cut Nyak Dhien, puskesmas, dan instansi pemerintah lainnya.
Pemkab Aceh Barat telah menyiapkan sedikitnya 20.000 lembar rok yang siap dibagikan kepada masyarakat di wilayah berjuluk "Kota Tauhid Tasauf" di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Bagi perempuan yang menggunakan celana ketat saat razia, maka petugas langsung menggantikannya dengan rok yang telah disiapkan sebelumnya.
Di pihak lain, Fadiliansyah menyatakan, pemerintah telah mengimbau agar para pedagang tidak lagi menjual pakaian jadi yang tidak Islami, seperti celana dan baju ketat untuk kaum perempuan.
"Kami tindak tegas pedagang yang melanggar. Selama ini mereka (pedagang) selalu beralasan bahwa sudah telanjur membeli bahan rok dalam jumlah besar dari pedagang di Kota Medan (Sumut)," kata dia menjelaskan.
Selain itu, Putra menjelaskan, pihaknya bisa memberikan sanksi yang lebih tegas kepada setiap perempuan yang masih menggunakan celana ketat, misalnya, dengan menggunting bagiannya. Namun, sanksi itu akan diterapkan jika qanun (perda) itu selesai diterbitkan.
"Selama ini belum ada aturan pengguntingan terhadap celana ketat. Jadi kami akan menunggu qanun tersebut yang saat ini masih dalam proses, dengan harapan dalam waktu dekat akan bisa diterbitkan," kata dia.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 7912 user reviews.
KLIK UNTUK INFO TIPS DAN TRIK KASKUS